Cara Budidaya Tanaman Lada Lengkap
Makalah Tanaman Budidaya Lada Yang baik dan benar-halo sobat pada kali ini admin akan berbagi cara buddidaya tanaman lada yang baik.Lada adalah tanaman memanjat dan termasuk dalam famili Piperaceae.Tanaman lada memiliki dua sulur yaitu sulur panjat dan sulur cabang buah. Ketika digunakan sebagai bibit, sulur panjat akan menghasilkan tanaman yang memiliki sifat memanjat sulur panjat dan sulur cabang buah, sedangkan sulur cabang buah akan menghasilkan tanaman yang tidak memanjat atau lada perdu.oke langsung saja baca artikel dibawah
MAKALAH
BUDIDAYA TANAMAN LADA
(Piper Ningrum LINN)
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Lada adalah tanaman memanjat dan termasuk dalam famili Piperaceae.Tanaman lada memiliki dua sulur yaitu sulur panjat dan sulur cabang buah. Ketika digunakan sebagai bibit, sulur panjat akan menghasilkan tanaman yang memiliki sifat memanjat sulur panjat dan sulur cabang buah, sedangkan sulur cabang buah akan menghasilkan tanaman yang tidak memanjat atau lada perdu.
Ilustrasi budidaya tanaman lada Selain melezatkan, lada juga punya fungsi yang lain bagi tubuh manusia. Yaitu bisa membantu kelancaran peredaran darah, menghangatkan tubuh dan lain-lain. Maka tidak mengherankan bila sejak jaman dulu banyak orang yang melakukan budidaya tanaman lada, budidaya tanaman lada ini di kebun atau ladang yang mereka miliki. Salah satu tempat yang terkenal dengan produk ladanya adalah Pulau Bangka Belitong.
B. Klasifikasi Lada
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus : Piper
Spesies : Piper nigrum L.
BAB II
PEMBAHASAN
Siapa yang tidak kenal komoditas Lada atau juga dikenal dengan merica. Gara-gara rempah inilah muncul kolonialisme di penjuru dunia. Lada /merica (Piper nigrum L.) adalah rempah-rempah berwujud biji-bijian. Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia terutama di barat (western) dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting. Provinsi Lampung adalah salah satu negara penghasil lada terbesar di Indonesia. Indonesia mempunyai peranan penting dalam perdagangan lada di dunia. Indonesia terkenal dengan pasokan lada putih“Muntok White Pepper” dan lada hitam ”Lampung Black Pepper”.
Manfaat paling utama lada yang utama adalah sebagai bumbu masak yang bisa membuat rasa masakan menjadi sedap, beraroma merangsang, dan menghangatkan badan. Karenanya di Indonesia lada digunakan bumbu khusus masakan-masakan peningkat gairah. Sementara itu di India yang masyarakatnya dikenal sangat menyukai masakan berbumbu lada, sehingga hampir sebagian besar produksi lada mereka untuk konsumsi dalam negeri. Selain untuk bumbu masak, lada bersama beberapa rempah lain dan umbi-umbian juga digunakan sebagai bahan ramuan jamu tradisional. Lada terutama lada hitam, sering pula disuling untuk diambil minyaknya. Minyak lada dengan aroma wangi yang khas ini dipergunakan untuk bahan campuran minyak wangi.
Lada hitam (Piper nigrum) adalah jenis tanaman merambat dalam keluarga Piperaceae. Dari tanaman pala yang diambil adalah buahnya kemudian dikeringkan dan digunakan sebagai perlngkapan bumbu. Buah, yang dikenal sebagai lada ketika kering, berukuran diamter sekitar 5 mm. Berwarna merah tua saat matang penuh. Biji merica, dan merica bubuk berasal dari penggilingan buah lada kering.
Lada telah digunakan sebagai bumbu di India sejak zaman prasejarah. Lada berasal dari India dan telah dikenal untuk memasak di India setidaknya sejak 2000 SM. Catatan J. Innes Miller bahwa meskipun lada ditumbuhkan di Thailand selatan dan di Malaysia, sumber yang paling penting adalah India, khususnya Pantai Malabar, di tempat yang sekarang negara bagian Kerala. Perdagangan yang berharga lebih baik, sering disebut sebagai “emas hitam” dan digunakan sebagai bentuk uang komoditas. The “sewa lada” istilah masih ada hingga sekarang.
Sejarah kuno lada hitam sering saling terkait dengan (dan bingung dengan) bahwa lada panjang, buah kering dari Piper longum erat terkait. Bangsa Romawi tahu baik dan sering disebut baik sebagai hanya “piper”. Bahkan, ia tidak sampai penemuan Dunia Baru dan paprika chile bahwa popularitas lada panjang seluruhnya ditolak. Paprika Chili, beberapa di antaranya ketika kering mirip dalam bentuk dan rasa untuk lada panjang, lebih mudah tumbuh di berbagai lokasi yang lebih nyaman ke Eropa.
Sampai dengan baik setelah Abad Pertengahan, hampir semua lada hitam yang ditemukan di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara berasal dari wilayah Malabar India. Pada abad ke-16, karena pengaruh Portugis, lada tersebar ke Indonesia, Madagaskar, Malaysia, dan di tempat lain di Asia Tenggara, tetapi daerah-daerah yang diperdagangkan terutama dengan China, atau lada digunakan secara lokal. Pelabuhan di daerah Malabar juga berfungsi sebagai pemberhentian sebagian besar perdagangan rempah-rempah lainnya dari wilayah timur di Samudera Hindia.
Lada Hitam berasal dari India dan dibudidayakan secara luas di sana dan di tempat lain di daerah tropis. Saat ini Vietnam adalah negara produsen dan pengeskpor terbesar di dunia. Produksi vietnam mencapai 34% dari tanaman Piper nigrum dunia pada 2008.
Lada kering telah digunakan sejak jaman dahulu sebagai bumbu dan sebagai obat. Lada hitam adalah rempah-rempah dunia yang paling diperdagangkan. Ini adalah salah satu rempah-rempah yang paling umum ditambahkan ke dalam masakan Eropa dan belahan dunia lainnya. Pedasnya lada hitam adalah karena kandungan kimia piperin. Ini dapat ditemukan di hampir setiap meja makan di dunia industri, sering bersama garam meja.
Lada hitam dihasilkan dari buah drupes (tipe buah yang memiliki satu biji) mentah masih hijau dari tanaman lada Cara pengolahannya adalah dimasak sebentar dalam air panas, untuk membersihkan dan mempersiapkannya untuk pengeringan. Panas dapat memecah dinding sel lada, mempercepat kerja enzim kecoklatan selama pengeringan. Setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari atau dengan mesin selama beberapa hari. Buah lada akan menyusut dan keriput dengan warna hitam. Setelah kering, rempah-rempah ini disebut lada hitam.
Tanaman lada adalah jenis tanaman merambat yang dapat tumbuh empat meter dengan bertopang pada pohon, tiang, atau teralis. Lada hitam tumbuh di tanah yang tidak terlalu kering atau rentan terhadap banjir, lembab, dan kaya bahan organik. Tanaman lada dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian kurang dari 3000 kaki di atas permukaan laut.
Budidaya tanama lada dilakukan dengan stek sekitar 40 sampai 50 cm panjang, diikat ke tiang atau pohon sebagai tempat merambatnya. Pohon dengan kulit kasar lebih disukai, dibanding pohon yang berkulit halus. Tunas dipangkas dua kali setahun. Pada tanah kering tanaman muda membutuhkan penyiraman setiap hari selama musim kemarau untuk tiga tahun pertama. Tanaman berbuah pada tahun keempat atau kelima, dan biasanya terus berbuah selama tujuh tahun. Satu batang tanaman lada akan menghasilkan 20 sampai 30 rumpun buah. Panen dimulai segera setelah satu atau dua buah di dasar dari rumpun mulai berubah menjadi merah. Apabila terlambat dan buah sudah matang, buah lada akan kehilangan kepedasan.
A.Iklim Dan Media Tanam
1. Iklim
Iklim yang sesuai untuk tanaman lada adalah:
- Curah hujan 2.000-3.000 mm / th.
- Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
- Suhu udara 20 0 C - 34 0 C.
- Kelembaban udara 50% - 100% dan Kelembaban udara optimal antara 60% -80%
- Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
2. Media Tanam
- Subur dan kaya bahan organik.
- Tidak tergenang air atau terlalu kering.
- pH tanah 5,5-7,0.
- Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
- Bahan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
- kelerengan / kemiringan lahan maksimal ± 300.
- Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.
B.Bibit Biji Dan Bibit Stek
1. Bibit Biji
Pada pembibitan dari biji harus dipilih bibit yang tepat tua.
2. Bibit Stek
Umumnya lada diperbanyak melalui vegetatif yaitu dengan cara stek. Stek-stek yang baik berasal dari sulur panjat yang tumbuh keatas dan melekat pada pohon cadangan. Bibit stek dengan ukuran minimal 7 ruas dapat diambil terus-menerus dari suatu tanaman .
- Pembibitan
- Terjamin kemurnian jenis bibitnya
- Berasal dari pohon induk yang sehat
- Bebas dari hama dan penyakit
- Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)
- Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu
Dosis kapur pertanian :
Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha
Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha
Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha
Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha
c. Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah
- Teknik Penanaman
Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m), tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain (tumpang sari)
Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm
Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam
Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore
Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas
Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman
Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas
- Pemeliharaan.
-Bersihkan kebun dari rerumputan pengganggu.
-Pangkaslah pohon-pohon pemanjat, pada musim penghujan dengan pemangkasan berat dan pada musim kemarau dengan pemangkasan ringan.
-Ikatlah tanaman pada tiang-tiang pemanjat agar tanaman melekat pada tiang sebelum akar perekat menjadi kuat.
Yang diikat hanyalah cabang yang tumbuh keatas sedangkan cabang-cabang samping tidak perlu.
- Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
-Pemangkasan
-Pemangkasan pada tanaman lada bertujuan untuk:
a. Memperoleh cabang samping / buah dari setiap buku ruas.
b. Mendapatkan pohon yang rimbun.
c. Menjamin keseimbangan pertumbuhan dari kedua pengisap utama.
Bila stek telah tumbuh dan memiliki 8 - 9 buku / ruas dari tanah harus dipangkas 25-30 cm.
Bila tunas tumbuh pada batang stek utama, tunas tersebut sebagian dipangkas dan dijadikan bibit kembali. Sementara tunas yang lain dipanjatkan ke panjatan.
Pengisap yang telah mencapai ujung tiang panjat haris sering dipangkas agar tidak lebih tinggi lagi. Begitu pula dengan cabang-cabang yang menutupi tanah.
- Pemupukan.Untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi tanaman lada perlu diberikan pupuk organik (pupuk kandang, kompos) dan pupuk anorganik (pupuk buatan).
Pupuk organik diberikan sebagai pupuk pendahuluan sebanyak 5-10 kg per lubang tanaman. Untuk pupuk buatan dapat diberikan pupuk Urea, TSP dan KCL.
Dosis pupuk.
Dosis pupuk tergantung kepada kesuburan tanah, umur tanaman, dan lain-lain.
Sebagai pedoman umum pemupukan lada dengan Urea, TSP dan KCL dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk tanaman muda:
I. Umur 8-12 bulan:
Urea : 50 gr/pohon/tahun.
TSP : 25 gr/pohon/tahun.
KCL : 20 gr/pohon/tahun.
II. Umur 1-2 tahun:
Urea : 100 gr/pohon/tahun.
TSP : 50 gr/pohon/tahun.
KCL : 40 gr/pohon/tahun.
III. Umur 2-3 tahun:
Urea : 200 gr/pohon/tahun.
TSP : 100 gr/pohon/tahun.
KCL : 80 gr/pohon/tahun.
b. Untuk tanaman yang sudah berproduksi.
Dosis pupuk yang diberikan sebagai berikut:
Urea : 400 — 500 kg/Ha/Tahun.
TSP : 400 – 500 kg/Ha/Tahun.
KCL : 300 — 375 kg/Ha/Tahun.
Waktu pemupukan.
Pemupukan dilakukan 2 kali dalam setahun, yakni pada setiap awal dan akhir musim penghujan diberikan masing-masingnya setengah bahagian dari dosis diatas.
Cara pemupukan.
Ø Buatlah lubang pdpuk/parit kecil disekeliling pangkal batang sejarak ujung dari tajuk pohon.
Ø Campurkanlah pupuk Urea, TSP dan KCL sesuai dengan dosis kemudian dimasukkan ke dalam lubang pupuk tersebut.
Ø Setelah pupuk dimasukkan segera ditutup kembali dengan tanah.
Catatan:
Pupuk dapat diberikan secara sendiri-sendiri atau secara campuran. Pencampuran Urea, TSP dan KCL hanya dapat dilakukan apabila setelah pencampuran tersebut segera dilaksanakan pemupukan, dan pupuk yang sudah tercampur tadi harus habis dalam satu kali pemupukan.
C.Hama dan Penyakit Tanaman Lada
Hama Tanaman Lada
a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman.
Pengendalian : memotong cabang batang.
b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm.
Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan.
Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.
c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan.
Pengendalian : musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah.
D.Penyakit Tanaman Lada
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis.
Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning).
Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB.
b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis.
Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman.
Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.
5. Panen
Pada umur 3 tahun tanaman sudah mulai berproduksi dan bertambah sampai berumur 5 -8 tahun. Jika perawatan tanaman baik,, tanaman lada dapat berproduksi hingga usia 15 tahun atau lebih.
Buah dipanen setelah buah berubah warna dari hijau menjadi kuning sampai kemerahan. Buah harus segera dipanen ketika satu atau dua sudah mulai matang (berwarna merah).
F. PENGOLAHAN HASIL
1. Lada Putih
Membuat lada putih memerlukan 3 langkah pengolahan yaitu:
a. Perendaman
Buah lada setelah panen dimasukkan kedalam karung dan direndam dalam air yang mengalir selama 7 - 10 hari.
b. Pembersihan
Buah lada yang telah direndam dibersihkan dengan cara diinjak-injak untuk menghilangkan kulit dan tangkai buah.
c. Pengeringan
Lada yang sudah dibersihkan kemudian dikeringkan. Waktu pengeringan kurang lebih selama 3 hari. Harga air lada kering sebaiknya kurang dari 10%.
2. Lada Hitam
Yang dimaksud lada hitam adalah buah lada yang masih hijau dipanen kemudian dijemur selama 2 - 3 hari. Setelah kering dibersihkan dari tangkai dan ranting.
Demikian Postingan dari admin tentang Artikel Budidaya Lada Semogga bermanfaat dan dapat jadi refrensi untuk belajar bertani tanaman lada..
0 Response to "Cara Budidaya Tanaman Lada Lengkap"
Post a Comment
Blog yang berisi artikel seputar Pertanian,Peternakan dan Perikanan Jika Anda Menyukai Artikel Ini Silahkan Menshare Melalui Facebook dan Tweeter.
+ Jika ada gambar atau link yang rusak tolong beritahu saya
+ Jika perlu ada penambahan pada artikel silahkan menambahkan pada kolom komentar, nanti saya update artikelnya
+ Jika Ingin Berkomentar Jangan Spam/ Berpromosi
Silahkan Berkunjung Kembali Untuk Mendapatkan Artikel Pertanian Terbaru Lainya