Makalah Morfologi Bunga Terlengkap
Makalah Morfologi Tentang Bunga Lengkap-halo sobat pada kali ini admin akan berbagi makalah atau artikel tentang Pembahasan Bunga Terlengkap dari awal samapai akhir mungkin buat sobat yang mencari artikel makalah tentang pembahasan bunga materi ini dapat membantu.
Makalah Morfologi Bunga
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ilmu
tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat,
hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang
ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri
sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri
sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk
dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga
dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu
stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi
tumbuhan.
Bunga
(flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang
berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut
lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita
memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan
suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya
disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat
berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat
sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga
sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
BAB
II
PEMBAHASAN
Bunga adalah batang dan daun yang
termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang
dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi
oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama
pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).
Bunga hampir selalu
berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson.
Ada dua bentuk bunga berdasar simetribentuknya: aktinomorf ("berbentuk
bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk
aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga
sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina
(putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga
banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila
memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke
dalam) adalah sebagai berikut:
Kelopak bunga atau calyx;
Mahkota bunga atau corolla yang
biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu
proses penyerbukan;
Alat kelamin jantan
atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah
pria) berupa benang sari;
Alat kelamin betina
atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah
wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina
adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya
terdapat bakal buah(ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum,
jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada
ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk
menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan
sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga
yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat
bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara
tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman
berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya
mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki
tiga organ atau kelipatannya.
B. Bunga Majemuk
(Anthotaxis Inflorescentia)
Suatu bunga majemuk
harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di
ketiaknya.Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas
kelihatan,bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu
terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi.Pada suatu bunga
majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi
berdaun atau jika ada daunnya,daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan
tidak lagi berguna sebagai alat untuk asimilasi.Walaupun demikian menurut
kenyataannya sering kali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari
cabang yang mempuyai bunga-bunga di ketiak daunnya.
Pada suatu bunga majemuk
lazimnya dapat kita bedakan bagian-bagian berikut:
A. Bagian-bagian
yang bersifat seperti cabang atau batang,yaitu:
a. ibu
tangkai bunga(pedunculus,pedunculus communis atau rhacis),yaitu bagian yang
biasanya merupakan terusan batang atau cabang yang mendukung bunga majemuk
tadi.Ibu tangkai ini dapat bercabang ,dan cabang-cabangnya bercabang lagi,dapat
pula sama sekali tak bercabang
b. tangakai
bunga(pedicellus),yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c. dasar
bunga(receptaculum),yaitu ujung tangkai bunga,yang mendukung bagian-bagian
bunga lainnya.
B. Bagian-bagian
yang bersifat seperti daun,antara lain:
a. daun-daun
pelindung(bractea),yaitu bagian-bagian yang serupa daun yangdari ketiaknya
muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya,
b. daun
tangkai (bracteola),yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai
bunga.Pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) biasanya terdapat dua daun
tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median,sedang kan pada tumbuhan
biji tunggal (Monocotyledoneae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya
di dalam bidang median,di bagian atas tangkai bunga.
c. seludang
bunga(spatha),yaitu daun pelindung yang besar,yang sering kali menyelubungi
seluruh bunga majemuk waktu belum mekar,misalnya terdapat pada bunga kelapa
(Cocos nucifera L.)
d. daun-daun
pembalut (bractea involucralis,involucrum),yaitu sejumlah daun-daun
pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran,terdapat misalnya pada bunga
matahari (Helianthus annuus L.)
e.kelopak tambahan
(epicalyx),yaitu bagian-bagian serupa daun yang berwarna hijau ,tersusun dalam
suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak,misalnya pada bunga kembang
sepatu(Hibiscus rosa-sinensis L.),kapas (Gossypium sp.),
f.daun-daun kelopak
(sepalae)
g.daun-daun mahkota
atau daun tajuk (petalae)
h.daun-daun tenda bunga
(tepalae),jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya
I.benang-benang sari
(stamina)
j.daun-daun buah
(carpella)
Telah
dikemukakan tadi,bahwa ibu tangkai bunga pada bunga majemuk dapat mengadakan
percabangan dapa pula tidak.Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak
berdaun seringkli dinamakan sumbu bunga (scapus).Ibu tangkai yang bercabang
memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam.Selain dari itu,jumlah
cabang,panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang
tadi,berpengaruh terhadap urut-urutan mekarnyamasing-masing bunga pada suatu
bunga majemuk.Bertalian dengan sifat-sifat itu bunga majemuk dibedakan dalam
tiga golongan:
a.Bunga
majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides atau
inflorescentia centripetala),yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya dapat
tumbuh terus ,dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak,dan
mempunyai susunan”acropetal” (semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu
tangkai) ,dan bunga-bunga pada bunga majemuk ini mekar berturut-turut dari
bawah ke atas.Jika ujung ibu tangkai tak mendukung suatu bunga tampaknya
seakan-akan bunga majemuk ini tak terbatas ,lagi pula jika dilihat
dari atas,nampak bunga mulai mekar dari pinggir dan yang terakhir mekarnya
adalah bunga yang menutup ibu tangkainya.Karena yang mekar mulai dari pinggir
menuju ke pusat itulah mengapa dinamakan :inflorescentia centripetala.Bunga
majemuk tak terbatas terdapat misalnya pada:kembang merak (Caesalpinna
pulcherrima Swartz),mangga (Mangifera indica L.)
b.Bunga
majemuk berbatas (inflorescentia cymosa atau inflorescentia
centrifuga,inflorescentia definita),yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu
tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga ,jadi ibu tangkai mempunyai
pertumbuhan yang terbatas.Ibu tangkai ini dapat pula becabang-cabang dan
cabang-cabang tadi juga selalu mendukung suatu bunga pada ujungnya.Pada bunga
majemuk yang berbatas bunga yang mekar dulu ialah bunga yang terdapat di sumbu
pokok atau ibu tangkainya,jadi dari tengah ke pinggir (jika dilihat dari
atas).Oleh sebab itu dinamakan :inflorescentia centrifuga.
Melihat
jumlah cabang pada ibu tangkai,bunga majemuk berbatas dibedakan lagi dalam
tiga morfologi bunga
macam
perbungaan:
1.yang
bersifat “monochasial”,jika ibu tangkai hanya mempunyai satu cabang,ada kalanya
lebih (dua cabang),tetapi tidak pernah berhadapan,dan yang satu lebih besar
daripada yang lainnya.Cabang yang besar seperti ibu tangkai setiap kali hanya
mengeluarkan satu cabang saja.Bunhga majemuk semacam ini ditemukan pada
berbagai jenis tumbuhan yang berbiji tunggal,kapas,
2.yang
bersifat “dichasial”,jika dari ibu tangkai keluar dua cabang yang
berhadapan,terdapat pada tumbuhan dengan bunga berbibir (Labiatae),dll.
3.yang
bersifat “pleiochasial”,jika dari ibu tangkai keluar dari dua cabang pada suatu
tempat yang sama tingginya pada ibu tangkai tadi,misalnya pada bunga oleander
(Nerium oleander L.)
c.bunga
majemuk campuran (inflorescentia mixta),yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan
baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas maupun sifat bunga majemuk tak
berbatas.
Bunga majemuk yang dibedakan dalam ketiga golongan
tersebut diatas masing-masing dapat lagi dibedakan dalam beberapa ragam.Berikut
akan diberitahukan suatu ikhtisar berbagai ragam b unga majemuk yang dapat kita
jumpai pada tumbuhan.
a.bunga majemuk tak
berbatas (inflorescentia racemosa,inflorescentia botryoides,inflorescentia
centripetala)
dalam golongan ini
dapat dibedakan lagi yang:
I.ibu tangkainya tidak
bercabang-cabang,sehingga bunga (bertangkai atau tidak)langsung terdapat pada
ibu tangkainya.
1.tandan(racemus atau
botrys),jika bunga bertangkai nyata ,duduk pada ibu tangkainya.misalnya pada
kembang merak Caesalpinna pulcherrima Swartz).
2.bulir (spica),seperti
tandan tetapi bunga tak bertangkai,misalnya bunga jarong (Stachytarpheta
jamaicensis Vahl. )
3.untai atau bunga lada
(amentum),seperti bulir tetapi ibu
Kalau ternyata Bunga
yang dalam bahasa ilmiah dikenal sebagai flos, berasal dari sebuah tunas dan
tunas ini merupakan pertumbuhan batang yang terhanti dan berubah manjadi
tangkai kecil (pedicellus) dan dasar bunga (receptaculum).
Kemudian daun-daunnya masih ada namun berubah bentuk dan warnanya menjadi daun-daun kelopak (sepalae) dan daun-daun mahkota (petalae) serta daun-daun buah (carpella).
Bagian-Bagian Penting pada Bunga
•Tangkai bunga (pedicellus)
•Dasar bunga (receptaculum)
•Hiasan bunga (perianthium), yang terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium)
•Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum)
•Alat kalamin jantan (androecium), berupa benang sari (stamen)
Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna...berikut penjelasannya !!!
Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.
Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).
Kelamin pada Bunga
Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.
Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu,
1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.
Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.
Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
- Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
- Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
- Cakram (discus)
Kelopak Bunga (calyx)
•Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup.
•Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla)
•Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.
Putik (pistillum)
•Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
•Bakal Buah (ovarium)
•Tangkai putik (stylus)
•Kepala putik (stigma)
•Benang Sari (stamen)
•Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
•Tangkai sari (filamentum)
•Kepala sari (anthera)
•Penghubung ruang sari (connectivum)
Bunga terbagi atas , Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga tunggal sering disebut dengan planta uniflora...
Bunga majemuk disebut dengan planta multiflora
Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
•Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
•Bulir (spica) pada bunga jarong
•Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
•Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
•Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
•Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
•Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)
Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi
•Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
•Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
•Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
•Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)
2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian atas atau yang paling jauh dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari tengah ke samping.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae
3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu.
Kemudian daun-daunnya masih ada namun berubah bentuk dan warnanya menjadi daun-daun kelopak (sepalae) dan daun-daun mahkota (petalae) serta daun-daun buah (carpella).
Bagian-Bagian Penting pada Bunga
•Tangkai bunga (pedicellus)
•Dasar bunga (receptaculum)
•Hiasan bunga (perianthium), yang terdiri dari Kelopak (calyx) dan Mahkota atau Tajuk Bunga (corolla), jika kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan maka disebut sebagai tenda bunga (perigonium)
•Alat kelamin betina (gynaecium), berupa putik (pistilum)
•Alat kalamin jantan (androecium), berupa benang sari (stamen)
Dilihat dari bagian-bagian yang menyusun suatu bunga, dapat kita bedakan ada bunga lengkap dan ada bunga sempurna...berikut penjelasannya !!!
Bunga Lengkap : Bunga ini terdiri dari kelopak (calyx), mahkota(corolla), benang sari (androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Lengkap : Bunga ini tidak memiliki salah satu bagian bunga seperti bunga lengkap, misalnya tidak memiliki kelopak.
Bunga Sempurna : Hanya terbatas bahwa bunga ini memiliki benang sari(androecium) dan putik (gynaecium).
Bunga tak Sempurna : Bunga ini tidak memiliki benang sari (androecium) atau tidak memiliki putik (gynaecium).
Kelamin pada Bunga
Bunga banci (hermaprodithus), dimana pada satu bunga terdapat benang sari dan putik, dapat pula disebut bunga sempurna.
Bunga Berkelamin Tunggal (unisexualis), terbagi menjadi 3 macam yaitu,
1. Bunga yang terdiri dari benang sari saja, yang disebut bunga jantan (flos masculus)
2. Bunga yang terdiri dari putik saja yang disebut bunga betina (flos femineus)
3. Dan bunga yang tidak memiliki kelamin, atau bunga mandul.
Dasar Bunga (receptaculum)
Fungsi utama dasar bunga adalah mendukung bagian-bagian bunga
Bentuk dari dasar bunga bermacam-macam ada yang rata, kerucut, cawan, dan mangkuk.
Menurut fungsi itu, dapat dibedakan beberapa macam dasar bunga, yaitu
- Dasar bunga yang mendukung mahkota bunga (anthophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari (androphorum)
- Dasar bunga yang mendukung putik (gynophorum)
- Dasar bunga yang mendukung benang sari dan putik (androgynophorum)
- Cakram (discus)
Kelopak Bunga (calyx)
•Fungsinya adalah sebagai pelindung bunga waktu masih kuncup.
•Mahkota Bunga / Tajuk Bunga (corolla)
•Berfungsi sebagai daya tarik untuk mendatangkan hewan agar membentu proses penyerbukan. Selain itu juga melindungi benang sari dan putik.
Putik (pistillum)
•Putik terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
•Bakal Buah (ovarium)
•Tangkai putik (stylus)
•Kepala putik (stigma)
•Benang Sari (stamen)
•Benang sari terdiri dari 3 bagian, yaitu
•Tangkai sari (filamentum)
•Kepala sari (anthera)
•Penghubung ruang sari (connectivum)
Bunga terbagi atas , Bunga Tunggal dan Bunga Majemuk
Bunga tunggal sering disebut dengan planta uniflora...
Bunga majemuk disebut dengan planta multiflora
Planta multiflora ( bunga Majemuk ) ini terbagi menjadi beberapa macam menurut
sifatnya, yaitu
1. Bunga Majemuk tak Berbatas (inflorescentia racemosa), dengan ciri jika bunga
mekar, yang terlihat mekar adalah bagian bawah atau yang dekat dengan ibu
tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari samping ke
tangah.
Yang ibu tangkainya tidak bercabang lagi :
•Tandan (racemus) pada bunga kembang merak (Caesalpinia pulcherimma)
•Bulir (spica) pada bunga jarong
•Untai (amentum) pada bunga sirih (Piper betle) dan lada (Piper nigrum)
•Tongkol (spadix) pada bunga jagung betina (Zea mays)
•Bunga Payung (umbella) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga Cawan (corymbus) pada daun kaki kuda (Centela asiatica)
•Bunga Bongkol (capitullum) pada bunga puteri malu (Mimosa pudica)
•Bunga Periuk (Hypanthodium) pada bunga nangka (Artocarpus integra)
Yang ibu tangkainya bercabang dan cabangnya bercabang lagi
•Malai (panicula) pada bunga mangga (Mangifera indica)
•Malai rata (corymbus ramosus) pada bunga soka
•Bunga payung majemuk (umbella composita) pada bunga wortel (Daucus carota)
•Bunga tongkol majemuk pada bunga kelapa (Cocos nuctifera)
•Bulir majemuk pada bunga jagung jantan (Zea mays)
2. Bunga Majemuk Berbatas (inflorescentia cymosa), dengan ciri jika bunga mekar, yang terlihat mekar adalah bagian atas atau yang paling jauh dengan ibu tangkainya...jika dilihat dari atas, mekarnya bunga tampak dari tengah ke samping.
a. Anak payung menggarpu (dichasium) pada bunga melati (Jasminum sambac)
b. Bunga tangga (cincinnus) pada bunga euphorbia (Euphorbia hirta)
c. Bunga sekerup (bostryx) pada bunga kenari
d. Bunga sabit (drepanium) pada bunga suku juncaceae
e. Bunga kipas (rhipidium) pada bunga suku iridaceae
3. Bunga Majemuk Campuran (inflorescentia mixta), bunga dengan sifat penggabungan antara bunga majemuk berbatas dan majemuk tak berbatas. Misalnya pada bunga soka, ada bagian yang bersifat payung majemuk dan anak payung menggarpu.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bunga adalah batang dan daun yang
termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang
dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Ada tiga macam bentuk
bunga majemuk yaitu :
· Bunga
majemuk tak berbatas (inflorescentia racemosa)
· Bunga
majemuk berbatas (inflorescentia cymosa)
· Bunga
majemuk campuran (inflorescentia mixta).
DAFTAR PUSTAKA
Tjirosoepomo, Gembong.
2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Morton, J. 1987. Mango.
p. 221–239. In: Fruits of warm climates. Julia F.
Morton, Miami, FL. New
York.
Syamsuhidayat, Sugati S., dan Hutapea, J.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia.Edisi ke-2, Departemen Kesehatan RI Bagian Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
Tjitrosoepomo,G,
1994, Morfologi Tumbuhan, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
0 Response to "Makalah Morfologi Bunga Terlengkap"
Post a Comment
Blog yang berisi artikel seputar Pertanian,Peternakan dan Perikanan Jika Anda Menyukai Artikel Ini Silahkan Menshare Melalui Facebook dan Tweeter.
+ Jika ada gambar atau link yang rusak tolong beritahu saya
+ Jika perlu ada penambahan pada artikel silahkan menambahkan pada kolom komentar, nanti saya update artikelnya
+ Jika Ingin Berkomentar Jangan Spam/ Berpromosi
Silahkan Berkunjung Kembali Untuk Mendapatkan Artikel Pertanian Terbaru Lainya